Burung Puter

Burung Puter Lokal, Klasik Penuh Kesederhanaan dan Puter Pelung Istimewa

Apa yang tampak dan terlihat, burung dengan warna klasik cokelat, dengan ciri kas berkalung hitam di lehernya. Tidak besar, dan tidak terlalu kecil, seukuran dengan burung derkuku dan lebih besar dari burung perkutut. Ukuran badan bisa sekitar 24 - 29 Cm. Mungkin dulu kita sering melihat dan mendengar anggungannya. Seekor burung rawatan dari bapak atau kakek kita.

Burung Puter, itulah namanya. Burung yang sangat jinak dan sangat mengenal tuannya. Bagaimana tidak, setiap empunya datang / pulang dari sawah, burung tersebut setia menyambutnya dengan suara dekuran dan anggungannya yang monoton klasik. Kuk gerukk kwaakk ... Kuk gerukk kwaakk ... . Atau pada jam-jam tertentu dia selalu mengalunkan suara anggunganya yang sederhana itu. Tiap waktu, sebagai alarm hidup di rumah.

Hidup dengan penuh falsafah dan filosofi kesederhaan, bagaimana sebuah harapan pemiliknya. Rejekinya selalu 'puter', berputar terus. Untuk terus bisa menafkahi keluarga. Mampu bertahan / puasa tidak makan 2 hari berturut-turut, serta tidak minum untuk bertahan hidup. Seperti itulah burung puter yang biasa di dalam sangkar teras rumah. Makan biji jagung, gabah, beras merah, miled serta biji-bijian lainnya.

 Bicara burung puter, mungkin awam bagi sebagian orang. Karena burung yang bisa berusia lebih dari 15 tahun ini bukanlah burung yang yang istimewa. Mungkin sangat berbeda dengan pecinta kicau mania mengenal burung murai batu, kacer / poci, atau sekaliber burung love bird yang lagi trend ini. Namun tak sedikit pula mereka yang merawat burung ini sebagai burung klangenan di rumah. Dikenal murah dan tidak ribet untuk perawatannya.

 Yaa .. burung puter lokal tak setenar kerabatnya di dunia anggungan, burung derkuku dan perkutut. Namun saat inibanyak pula breeder yang mengembangkannya, hingga kemudian muncul varietas baru. Burung Puter Pelung. Secara hal fisik hampirlah sama, namun secara anggungan burung puter pelung lebih mengalun panjang, melung dan berirama. Terasa lebih nyantai, serta ada pula yang mengalun seperti anak bayi yang menangis ( ngukk ngukk). Inilah jenis puter yang lagi banyak dinikmati oleh penggemar baru.

Dulunya, puter jenis lokal banyak digunakan untuk foster / baby sister / pengasuh anakan derkuku dan perkutut. Namun secara puter pelung hadir dengan kualitas tersendiri. Sosoknya yang lebih gagah dan suaranya yang semakin mengalun, bisa dihargai lebih dari 1 jutaan bahkan sempat tercatat seekor puter pelung juara lomba mencapai puluhan juta rupiah.

Seistimewa apakah suara puter pelung ? Coba dengarkan video di bawah ini :



Baru 1 video ini akan membuat anda trenyuh dan merasa ingin menikmati keistimewaannya burung ini.Suaranya membuat kita merasa damai. Semakin panjang alunan pelungnya, makin semakin mahal nilainya.

Melestarikan dan membudiyakannya adalah sebuah pilihan yang tepat, bagaimana tidak sebagai sebuah warisan kekayaan alam di Indonesia ini. Sudah hampir susah kita dapat menemukannya di alam liar. Semoga kita bisa mewariskan burung ini untuk anak cucu kita kelak.

 Ditulis : Karanganyar, Jawa Tengah : Dian BirdFarm : Ternak dan Penangkar Puter Pelung Indonesia Alamat Kandang : Dian Birdfarm : Jetis Wetan, Rt6, Rw3, Jetis, Jaten, Karanganyar 57771 Jawa tengah.

Salam kuk seluruh Indonesia. Bagi yang ingin menikmati suara dan memiliki burung Puter Pelung silahkan kontak kami.

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.